Peradaban Islam di era
keemasan telah memberi sumbangan yang begitu besar dalam bidang teknik sipil
(civil engineering).Di era kejayaannya, para insinyur Muslim telah berhasil
membangun sederet karya besar dalam bidang teknik sipil berupa; bendungan,
jembatan, penerangan jalan umum, irigasi, hingga gedung pencakar langit.
Sejarah teknik sipil yang
ditulis Barat menyebutkan bahwa insinyur sipil pertama di dunia adalah Jhon
Smeaton yang hidup di abad ke-18 M, karena mampu membangun Eddystone
Lighthouse. Padahal, jauh sebelum itu di abad ke-9 M, peradaban Islam sudah
memiliki insinyur sipil terkemuka bernama Al-Farghani. Selain itu ada pula nama
Al-Jazari, insinyur sipil terkemuka dari abad ke-13 M.
Sejarah membuktikan, di era
keemasannya peradaban Islam telah mampu membangun bendungan jembatan (bridge
dam).Bendung jembatan itu digunakan untuk menggerakkan roda air yang bekerja
dengan mekanisme peningkatan air. Bendungan jembatan pertama dibangun di
Dezful, Iran.
Bendung jembatan itu mampu
menggelontorkan 50 kubik air untuk menyuplai kebutuhan masyarakat Muslim di
kota itu. Setelah muncul di Dezful, Iran bendung jembatan juga muncul di
kota-kota lainnya di dunia Islam. Sehingga, masyarakat Muslim pada masa itu tak
mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Dan insinyur Muslim juga sudah
mampu membangun bendungan pengatur air diversion dam. Bendungan ini digunakan
untuk mengatur atau mengalihkan arus air. Bendungan pengatur air itu pertama
kali dibangun insinyur Muslim di Sungai Uzaym yang terletak di Jabal Hamrin,
Irak. Setelah itu, bendungan semacam itu pun banyak dibangun di kota dan negeri
lain di dunia Islam.
Keberhasilan lain di bidang
teknik sipil adalah pembangunan penerangan lampu jalan umum pertama kali dibangun
oleh kekhalifahan Islam, khususnya di Cordoba. Dan mampu menciptakan sarana
pengumpul sampah, berupa kontainer. Menemukan beragam alat survei. Peralatan
untuk meneliti permukaan berupa papan dari kayu dengan timbangan pengukur garis
tegak lurus dan dua cantelan. Saat itu juga suda ditemukan alat untuk mengukur
sudut, mengukur lebar sungai serta mengukur jarak antara dua titik yang
dipisahkan oleh sebuah halangan yang tak dapat dilalui. Sesuatu yang belum
pernah ada dalam peradaban manusia sebelumnya.
Sebelum peradaban Barat
berhasil membangun gedung pencakar langit, para insinyur Muslim pada abad ke-16
M telah berhasil membangun gedung pencakar langit di Shibam, Yaman di bangun
tak kurang dari 500 tower yang tingginya mencapai 30 meter. Insinyur teknik
sipil Muslim di abad ke-12 M, juga telah mampu mendirikan menara masjid
tertinggi Qutub Minar di abad pertengahan yang tingginya mencapai 72 meter.
Salah satu pencapaian lainnya
yang berhasil dibangun para insinyur Muslim adalah sistem pemasok air atau sistem
irigasi. Sistem irigasi yang dikembangkan para insinyur Muslim itu juga telah
diadopsi di Kepulauan Canary dan Amerika. Bangsa Spanyol yang memperkenalkannya
ke benua Amerika. Hingga kini, sistem irigasi yang dikembangkan para insinyur
Muslim itu masih digunakan di Meksiko, Texas, Peru, dan Chili. Begitu banyaknya
sumbangan yang telah diberikan para insiyur muslim di bidang teknik sipil.