Tampilkan postingan dengan label abstrak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label abstrak. Tampilkan semua postingan

Kamis, 27 Maret 2014

KAJIAN "RAHASIA JODOH"

Rizqi kita sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh. Mau diambil lewat jalan halal ataukah haram, dapatnya segitu juga. Yang beda, rasa berkahnya ;)

Jodoh kita sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh. Mau diambil dari jalan halal ataukah haram, dapatnya yang itu juga. Yang beda, rasa berkahnya ;)

Keduanya bukan tentang apa, berapa, atau siapa; tapi BAGAIMANA Allah memberikannya; diulurkan lembut & mesra, atau dilempar penuh murka?Maka layakkanlah diri di hadapanNya untuk dianugerahi rizqi & jodoh dalam serah terima paling sakral, mesra, penuh cinta, berkah, & makna.Rizqi & jodoh di tangan Allah. Tapi jika tak diambil-ambil, ya di tangan Allah terus;P Ikhtiyar suci & doa menghiba mendekatlah keduanyaSetiap orang memiliki jodohnya. Jika takdir dunia tak menyatukannya, atau malah melekatkan pada yang tak sejalan; surga kelak mempertemukan.

jodoh Nuh & Luth bukan isteri mereka. Jodoh Asiyah isteri Fir’aun bukanlah suaminya. Maryam ibunda ‘Isa pun kelak bertemu jodohnya.

Jodoh Abu Lahab itu agaknya Ummu Jamil; sebab mereka kekal hingga neraka. Jodoh Sulaiman agaknya Balqis, bersama mereka mengabdi padaNya ;) Di QS An Nuur: 26; diri ialah cermin bagi jodoh hati. Yang baik-baik jadilah jodoh yang suci-suci. Yang nista-nista jumpalah yang keji-keji.Tentu makna ayat itu adalah peringatan & kerangka ikhtiyar: cara menjemput jodoh terbaik adalah dengan membaikkan diri di tiap bilang hari.Yang menjemput pasangan dengan menggoda matanya; bersiaplah mendapatkan ia yang tak tahan atas jebak kejelitaan lain.Tiap masa lalu buram yang tersesal dalam taubat suci; semoga jadi jalan mengantar kita pada kelayakan mendapat jodoh yang terbaik.Jodoh tetap misteri. Syukuri ketidaktahuan itu dengan merencanakan & mengupayakan yang terbaik.

Selanjutnya, tugas besar kita adalah melestarikan perjodohan itu hingga ke surga; meniti rumahtangga, sabar-syukur dalam barakah & ridhaNya.

Minggu, 02 Maret 2014

Suami Idela Adalah Pendaki Gunung?


Membawa beban dipunggung puluhan kilogram, tak pernah menyerah pada cuaca buruk, bertanggung jawab pada teman seperjalanan, bisa memasak dan selalu menerima dalam keadaan terburuk sekalipun. Mungkin tak terlalu berlebihan jika hal - hal itu dinobatkan pada para pendaki yang kebanyakan di dominasi oleh para pria.

Jika semua itu diterapkan dalam kehidupan sehari - hari atau bahkan kehidupan berumah tangga. Maka pantas mereka mendapat predikat “suami ideal adalah pendaki gunung”.Jika kita gambarkan satu persatu. 

Membawa tas ransel besar ( carrier ) dengan isi belasan atau bahkan puluhan kilogram ibaratkan satu keluarga yang dipikul pada pundak seorang pria menuju puncak. Tas itu merupakan nyawa,  hidup dan amanah yang tidak boleh lepas dari punggungnya. 

Dengan susah payah tas itu dibawa menuju puncak melewati jalan setapak yang curam menanjak. Belum lagi ketika cuaca tidak bersahabat, hujan badai, kabut tebal, dingin yang menusuk. Menjadi cobaan tersendiri bagi mereka, hanya kesabaran, keikhlasan dan semangat tak kenal lelah yang menjadi modal utama.

Suatu pendakian umumnya dilakukan oleh beberapa orang dan mereka saling bertanggung jawab satu sama lain.Jika salah satu cidera atau menurun kesehatannya, pasti mereka akan membackup dan merawatnya dengan sabar. 

Ketika waktu makan tiba pasti semuanya sibuk menyiapkan masakan yang akan dihidangkan, kadang menunya pun tak pernah ada di restoran manapun. Mereka adalah chef hasil didikan alam. Tidur beralaskan matras yang jauh dari kata empuk, dinginnya cuaca pegungungan, berhimpit - himpitan dengan teman setenda, belum lagi jika ada salah satu yang kentut atau mendengkur. Tidak jadi masalah bagi mereka, bahkan hal itu dianggap cerita untuk anak cucu mereka nanti.

Selalu dengan tawa dan senyuman mereka menikmatinya.Kepuasan wajah mereka akan terlihat jika telah menapaki puncak yang jadi tujuannya. Tak ada yang bisa menggantikan itu dalam hidup mereka, rasa sakit, lelah dan hampir putus asa akan hilang ketika melihat matahari sebagai awal baru datang di ufuk timur. Jadi ..... untuk para wanita, berminatkah mencari suami ideal seorang pendaki???

Sabtu, 01 Maret 2014

7 Surga

Kumandang cinta bergema hingga kehati
Lafaz lafaz asmara memanggil jiwa yang rapuh
Rapuhnya aku Kau maha tahu
Pagi siang malam dunia yang kutuju
Saat kujatuh baru kusadar Kau lah segalanya

Reff:
Tuhan kuangkat kedua tanganku
Sudikah Engkau menerima cintaku
Berdarah-darah akan kutempuh
Menggapai tarikat cintaMu

Tujuh surga pun aku tak pantas
Menerima diri yang bersimbah dosa
Kuharap cinta dan ampunanMu
Setinggi arasy-Mu seluas semesta cinta

Senin, 13 Januari 2014

Omokage [ED2 Shaman King]

at the sideview of the face reflected in the mirror
I place you over it and
my heart is breaking
like the passing wind
I can't catch it
why is it you?

the finger tips that will never reach
I hold them alone
the words that will never be exchanged are
drifted into the stars in the night sky

I won't turn back
ah even sadness, even loneliness
is the proof that we were born
ah the flowing
end of my heart
I made up my mind

the lips that will never say anything
I feel it deep within
you are my true north
leaving your voice
more than words
I know enough

instead of whispering that you love me
my heart is probably swaying
instead of saying you're in love
the relationship gets deeper

I'm not alone now
ah even sadness, even loneliness
seems like it can be endured
ah held it to myself
your reminiscent and now
I will take it there

I won't turn back
ah even sadness, even loneliness
is the proof that we were born
ah the flowing
end of my heart
ah even sadness, even loneliness
seems like it can be endured
ah held it to myself
your reminiscent and now
I will take it there